Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

9 Risiko Terbesar Bagi Investor Crypto untuk Trader Pro dan Pemula

Cryptocurrency telah memuncak dalam popularitas selama dekade terakhir, dan hampir semua orang membicarakannya atau berinvestasi di dalamnya. Namun, investasi cryptocurrency tidak seperti yang lain dalam sistem keuangan. Mereka menentang tren investasi konvensional dan rentan terhadap perubahan.

Risiko Terbesar Bagi Investor Crypto untuk Trader Pro dan Pemula
Ada lebih dari 10.000 cryptocurrency dan banyak pertukaran cryptocurrency, dengan lebih banyak ditambahkan setiap hari. Artikel ini akan membahas risiko terbesar yang harus diperhatikan oleh investor baru dan berpengalaman di pasar yang sangat fluktuatif ini.

9 Risiko Terbesar untuk Investor Crypto

Tidak seperti uang fisik (atau fiat), cryptocurrency tidak didukung oleh bank atau pemerintah dan sangat spekulatif. Transaksi Cryptocurrency ada sebagai entri digital pada blockchain . Cryptocurrency adalah sistem yang dapat dipercaya dan aman karena sistem publik.

Sementara blockchain dapat membantu keamanan crypto, sifat cryptocurrency yang terdesentralisasi, dikombinasikan dengan anonimitas yang diberikannya, menimbulkan risiko. Berikut ini adalah sembilan risiko signifikan yang terkait dengan investasi dalam cryptocurrency:

1. Pencurian Siber dan Peretasan

Cryptocurrency disimpan di dompet digital dan diperdagangkan melalui market pertukaran mata uang digital. Cryptocurrency sangat menarik bagi penjahat dunia maya karena ketergantungan dan anonimitas online mereka. Untuk mendapatkan akses ke dompet cryptocurrency dan platform perdagangan, penjahat menggunakan berbagai serangan phishing.

Individu dan perusahaan yang tertarik untuk berinvestasi dalam cryptocurrency harus mematuhi protokol keamanan internet yang ketat untuk melindungi aset mereka. Menyadari ancaman terbaru juga membantu, seperti memahami cara melindungi aset Crypto dan dompet Crypto Anda.

2. Volatilitas

Volatilitas adalah salah satu indikator paling dasar dari kesehatan keuangan aset, dan cryptocurrency adalah salah satu opsi investasi yang paling fluktuatif di luar sana.

Pada awal 2021, Dogecoin naik lebih dari 20.000 persen, tetapi pada Mei 2021, ia telah kehilangan lebih dari sepertiga nilainya. Spekulasi liar atas masa depan cryptocurrency membuat harga melonjak, baik naik maupun turun.

Spekulasi memicu market cryptocurrency, dengan beberapa investor dengan cepat membeli dan menjual kepemilikan mereka segera setelah ada tanda penurunan harga. Satu tweet populer atau berita negatif tentang cryptocurrency dapat menyebabkan harganya turun dengan cepat.

3. Kehilangan Privat Key

Cryptocurrency dibangun di atas sistem Crypto grafi yang menggunakan privat key untuk mengotentikasi transaksi. Salah satunya adalah key public yang tersedia untuk umum, dan yang lainnya adalah Privat Key yang dirahasiakan dan digunakan untuk identifikasi dan otentikasi. Privat Key dibuat secara otomatis saat Anda membuka dompet Crypto dan memberikan kepemilikan dana kepada pengguna di dompet itu.

Hilangnya privat key wallet anda berarti kehilangan kendali atau akses ke mata uang Crypto apa pun di dompet itu. Faktanya, sekitar 20% dari semua Bitcoin yang hilang disebabkan oleh hilangnya atau rusaknya privat key. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mencadangkan privat key Anda secara teratur, sebaiknya di komputer yang aman dan terisolasi.

4. Platform/Bursa Trading Tidak Diatur

Popularitas cryptocurrency telah menghasilkan peningkatan jumlah pertukaran cryptocurrency dan platform perdagangan. Akibatnya, memilih market trading menjadi lebih sulit. Pertukaran Cryptocurrency menawarkan tingkat layanan yang sama ke pasar keuangan seperti lembaga keuangan tradisional.

Namun, kurangnya pengawasan peraturan telah membantu pertumbuhan penipuan trading dan manipulasi pasar dalam perdagangan crypto. Beberapa bursa perdagangan memiliki biaya trading yang sangat tinggi dan tidak ada kebijakan untuk mencegah trading yang manipulatif atau mencurigakan, sementara bursa yang sepenuhnya tidak diatur dapat menerapkan praktik predator.

Trading dapat membebankan komisi selangit sementara juga membuat penarikan hampir tidak mungkin. Orang lain mungkin memiliki keamanan yang lemah, sehingga mudah bagi scammer untuk mencuri uang Anda.

5. Risiko Konversi Mata Uang

Harga Crypto sering berfluktuasi, menjadikannya investasi berisiko tinggi. Misalnya, Bitcoin naik dari $20.000 pada Desember 2020 menjadi lebih dari $65.000 pada April 2021, sebelum turun menjadi sekitar $28.000 pada Juni 2021. Anda akan memperoleh keuntungan yang signifikan jika membeli Bitcoin pada Januari dan menjualnya pada akhir April. Memegang aset Bitcoin Anda selama beberapa hari akan mengakibatkan kerugian yang signifikan dalam nilai dolar.

Karena sebagian besar cryptocurrency tidak stabil, nilainya berfluktuasi dalam kaitannya dengan mata uang tradisional. Selain itu, karena cryptocurrency bersifat spekulatif, investor bergantung pada nilai apa pun yang mereka miliki saat menjual.

6. Peraturan Daerah

Regulasi adalah salah satu ancaman paling serius terhadap pertumbuhan cryptocurrency yang berkelanjutan. Pemerintah di seluruh dunia telah memberlakukan peraturan untuk membatasi penggunaan cryptocurrency di negara masing-masing. Banyak pemerintah menganggap cryptocurrency sebagai cara untuk menghindari peraturan keuangan dan memfasilitasi pencucian uang.

7. Risiko Transaksi Peer-to-Peer

Platform peer-to-peer (P2P) adalah pasar cryptocurrency yang menghubungkan pembeli dan penjual crypto secara langsung. Pada pertukaran P2P, setiap transaksi mata uang Crypto dibayarkan langsung antara kedua pihak.

Pertukaran ini adalah salah satu cara paling sederhana untuk mengubah cryptocurrency menjadi uang kertas. Padahal, faktor manusianya adalah di mana kesalahan atau kelalaian bisa menyebabkan aset Anda hilang. Selain itu, selalu ada risiko penipuan dan skema penipuan, seperti pembeli menolak membayar cryptocurrency yang diterima atau penjual menolak mengirim token, dan sebagainya.